Apa Itu Sekolah Model SPMI ?

Pada tahun 2016 ini Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di  seluruh Indonesia menggulirkan satu program bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan memilih beberapa sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA di seluruh Indonesia untuk menjadi sekolah model bagi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal (SPMI)

Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia, model artinya pola (contoh, acuan, ragam dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Jadi secara sederhana, model dapat dimaknai sebagi contoh atau acuan. Sedangkan SPMI merupakan kepanjangan dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal . Sistem penjaminan mutu internal adalah system penjaminan mutu yang dilaksanakan secara mandiri oleh pihak sekolah. Berdasarkan hal tersebut di atas, sekolah model SPMI dapat diartikan sebagai sekolah yang menjadi contoh atau acuan dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal.

Definisi sekolah model menurut Buku Juknis Dikdasmen, adalah sekolah yang ditetapkan dan dibina oleh LPMP untuk menjadi sekolah acuan bagi sekolah lain di sekitarnya dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri; menerapkan seluruh siklus penjaminan mutu pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga budaya mutu tumbuh dan berkembang secara mandiri  serta memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya.

Sekolah model dipilih dari sekolah yang belum memenuhi SNP untuk dibina oleh LPMP agar dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan di sekolah mereka sebagai upaya untuk memenuhi SNP. Pembinaan oleh LPMP dilakukan hingga sekolah telah mampu melaksanakan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Sekolah model dijadikan sebagai sekolah percontoan bagi sekolah lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri. Sekolah model memiliki tanggungjawab untuk mengimbaskan praktik baik penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada lima sekolah di sekitarnya, sekolah yang diimbaskan ini selanjutnya disebut dengan sekolah imbas.

Kriteria Sekolah Model
  1. Sekolah belum memenuhi SNP
  2. Seluruh komponen sekolah bersedia dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian pelaksanaan pengembangan sekolah model.
  3. Adanya dukungan dari pemerintah daerah.
     Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sekolah harus dilakukan oleh seluruh anggota sekolah yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan staf sekolah sesuai tugasnya masing-masing. Ada lima tahapan siklus  yang harus dilaksanakan yaitu:
  1. Tahap pertama adalah memetakan mutu sekolah dengan berpedoman pada EDS
  2. Tahap kedua adalah membuat perencanaan peningkatan mutu sekolah
  3. Tahap ketiga adalah pelaksanaan program penjaminan mutu sekolah
  4. Tahap Ke empat adalalah  monitoring dan evaluasi
  5. Tahap kelima  strategi peningkatan mutu sekolah
     Dalam pelaksanaannya, LPMP akan memberikan pendampingan kepada calon sekolah model yang telah dipilih sampai sekolah tersebut mampu melaksanakan siklus pemenuhan mutu pendidikan internal secara mandiri. Adapaun program pendampingan yang dilaksanakan LPMP pada tahun 2016 terbagi kepada beberapa tahap antara lain:
  1. Bimtek  Sekolah Model, di tiap kabupaten/kota yang terpilih menjadi pilot projek SPMI
  2. Pendampingan Tahap 1, di sekolah model
  3. Pendampingan Tahap 2, di sekolah model
  4. Workshop Penyusunan Potret Sekolah, di LPMP Propinsi
  5. Ekspose Sekolah Model, di kabupaten dilanjutkan di tingkat pusat.
     Puncak dari pendampingan program sekolah ini adalah ekspose/pameran yang dilaksanakan di tingkat kabupaten dan dilanjutkan di tingkat pusat. Materi yang ditampilkan di ekspose sekolah model adalah; 1) Potret / Profil Sekolah Model, 2) Odner (map) yang berisikan dokumentasi kegiatan sekolah dalam pelaksanaan 5 siklus SPMI mencakup dokumen tertulis dan foto-foto kegiatan, 3) Foto-foto kegiatan pelaksanaan SPMI di sekolah, 4) Slide show kegiatan SPMI, 5) Baner, Pamplet, Newsletter, dll.
     Program sekolah model ini tidak hanya dilaksanakan di tahun 2016.Pada tahun 2017 LPMP akan melaksanakan program ini dengan lebih banyak lagi sekolah baik tingkat SD, SLTP maupun SLTA.

    Choose :
  • OR
  • To comment
30 comments:
Write komentar
  1. Daripada menggunakan bahasa sekolah model, lebih pasnya sekolah percontohan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang nama itu (sekolah Model) menimbulkan interpretasi yang berbeda. Sekolah kami kebetulan ditunjuk sebagai sekolah model. Kesannya terasa berat, dan interpretasi teman-teman di sekolah lain itu sangat tinggi. Mereka menganggap bahwa sekolah model itu sekolah yang fisiknya harus bagus, prestasinya unggul dan guru2nya berkualitas. Padahal dari syarat awalnya saja bukan seperti itu. Diantaranaya : sekolah yang belum memenuhi 8 SNP. Artinya sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah model adalah sekolah yang masih banyak kekurangannya.

      Delete
  2. sekolah saya dihunjuk oleh LPMP sesuai dengan rekomendasi dari dinas pendidikan kab Tap utara saya ragu dan takut terutama mengenai sarana dan prasarana sekolah yng belum siap apakah ada dana dari pemerintah untuk pengadaan sarana dan prasaran mohon ada penjelasan nya terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak perlu ragu bu, jalani saja. Mengenai sarpras yang masih belum siap, tidak jadi masalah karena yang menjadi fokus 4 standar akademik(standar isi, proses, lulusan dan penilaian. Mengenai dana , tidak ada dana untuk sarpras.

      Delete
  3. kebetulan sekolah tempat saya menjadi Sekolah Model, bagaimana kami akan menjadi model dari 5 Sekolah Imbas lha wong kepala sekolahnya ga tau bagaimana sekolah model itu,,,,tapi kami mempunyai komitmen karena sudah ditunjuk menjadi sekolah model mau ga mau harus jadi model, yang berat bagi kami adalah jika memang berjalan dan tidak mendapat dukungan partisipasi masyarakat....yang utama tentunya kalau memang harus berjalan dengan baik salah satu yang terpenting adalah kelengkapan sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan tersedia, jangan sampai kebutuhan yang diperlukan oleh guru dalam pengembangan sebagai sekolah model tidak ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap semangat, Pa. Jalani saja dengan sungguh-sungguh. yang terpenting laksanakan sesuai petunjuk jangan menunda pekerjaan supaya tiap siklus berjalan dengan baik.

      Delete
  4. Terus apa hak dan kewajiban sekolah Imbas ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tahun pertama Sekolah imbas mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di sekolah model(pendampingan 1 dan 2) sebagai pengenalan tentang spmi. Di tahun ke 2 sekolah imbas melaksanakan siklus spmi dengan bimbingan dari sekolah model

      Delete
  5. untuk membantu program sekolah model,berapa jumlah anggaran yg diberikan LPMP kepada sekolah model/pertahun, dan berapa lama pendampingan yg dilakukan oleh LPMP.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tahun pertama kalau tidak salah Rp. 7 juta. Biaya itu digunakan untuk kegiatan pendampingan 1 dan 2 (adm, uang konsumsi, transfor sekolah imbas dll) dan kegiatan ekspose (adm, membuat banner, bahan publikasi, tranfortasi, uang saku petugas pameran dll)
      Tahun ke 2 sebanyak Rp. 25 juta. uang itu untuk kegiatan pendampingan 1 dan 2 serta pengimbasan ke sekolah imbas ( honor fasda, honor tim asistensi lpmp, honor pembimbing pengimbasan, konsumsi, adm, pelaporan dll).

      Delete
  6. sekolah sy baru sosis spmi bsok , semoga lancar dan sesuai harapan. amin

    ReplyDelete
  7. Aslm wr wb
    Maaf admin.contoh newsletter pertama untuk ekspos gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Contoh newsletter bisa dilihat di artikel saya yang berjudul "Ekspose Sekolah Model SPMI"

      Delete
  8. Mohon kiranya ada kesungguhan dari sekolah model untuk melaksanakan spmi secara bertanggungjawab

    ReplyDelete
  9. Sekolah kami juga akan ditunjuk sebagai sekolah model
    .padahal kami blum ada kepala sekolah mudah mudahan berjalan dengan lancar

    ReplyDelete
  10. Sekolah kami pada standar sarana dan prasarana, pada sub indikator perbandi anatara jumlah siswa dan ruangan sudah terlanjur tidak sesuai dengan ukuran yang standar yaitu 7 x 9 m.
    Bagaimana dengan siklus yang mesti saya lakukan?
    Terima kasih.
    Salam semagat SPMI,.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siklus SPMI diutamakan untuk menggarap Standar akademik, yaitu standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian. Untuk standar lainnya hanya berupa rekomendasi dan usulan saja kepada fihak yang berrkepentingan yaitu dinas pendidikan

      Delete
  11. Apa sekolah yg terpilih program SPMI mndapatkan bantuan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada, untuk biaya opersional pelaksanan SPMI di sekolah, termasuk biaya untuk widiaiswara dari LPMP ketika pendampingan ke sekolah.

      Delete
    2. Pagi ini sekolah kami baru Sosialisasi sekolah model..
      Semoga Lancar.

      Delete
    3. Selamat, ya. Yang terpenting komitmen daan kekompakan dalam menjalankan program. Tidak ada pekerjaaan yang sulit jika dijalankan bersama-sama.

      Delete
  12. sekolah sy baru besok pg melaksanakan sosialisasi sekolah model.kami sebagai guru tdk tahu apa yang mesti kami kerjakan.Dalam benak kami sdh terbayang tugas yang bakal menumpuk.Padahal kami jg disibukkan dengan padatnya jam.mengajar..apa nanti kedepannya tdk mengganggu kbm.maaf pertanyaan ini akibat dr ketidaktahuan kami.
    meski sebelumnya pernah menjadi sekolah imbas.namun waktu tdk berjalan.karena dr sekolah model tdk berjalan sesuai target

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu komitmen semua warga sekola untuk melaksanakan program SPMI. Terutama kepala sekolah harus menjadi leader, jangan acuh dan menyerahkan pekerjaan pada guru. Jika semua dikerjakan bersama-sama dengan kepala sekolah yang bertanggungjawab, Insya Allah semua akan terasa mudah.

      Delete
  13. SEKOLAH YANG SUDAH DITUNJUK MENJADI SEKOLAH MODEL HARUS MEMBUAT MODEL UNTUK SEKOLAH TERSEBUT SEBAGAI ACUAN CIRI KHAS SEKOLAH TERSEBUT MISALNYA DIUTAMAKAN PADA LITERASI. LITERASI YANG COCOK UNTUK SEKOLAH MODEL SEBAINYA SESUAI DENGAN 4 STANDAR PENILAIAN PROSES, ISI,DAN KELULUSAN LITERASI APA YANG SESUAI ?

    ReplyDelete
  14. Kami dari salah satu guru yg akan ikut program yg sdh diuraikan diatas tepat 28 Sep 2019. Asal Kec. Garoga, Kab. Taput. Program ini masih asing bagi saya pribadi sehingga saya mencoba mencari tahu dr mr google yg baik ini. Sedikit saya sdh pahami setelah membaca beberapa uraian (Nana Somana).
    Sikap saya : Tak kenal maka tak sayang. Semoga setelah pembekalan nanti semakin kenal. Horas. Salam Tapanuli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kembali........semoga program sekmodnya berjalan lancar.

      Delete
  15. Apa pun namanya...Pendidikan di Indonesia selalu membuat kebijakan/kegiatan yang selalu baru, tidak dilanjutkan, ganti pejabat ganti lagi kebijakan/istilah2nya. SPMI atau yang lain2....kegiatan untuk mencairkan proyek. Habis proyek, habislah kegiatan itu....habislah ide/pemikiran itu. Semua berawal dari proyek dan berakhir karena proyek telah berakhir. Kapan Pendidikan Indonesia akan maju ya....

    ReplyDelete