1. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa faktor
yang sangat berperan dalam keberhasilan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut
adalah : (1) faktor guru, (2) faktor siswa, (3) faktor sarana dan fasilitas,
dan (4) faktor lingkungan. Dalam faktor sarana dan fasilitas termasuk
didalamnya media yang berfungsi sebagai
alat untuk membantu kemudahan belajar bagi siswa dalam pembelajaran.
“Kata media
berasal dari bahasa latin medius yang
secara harfiah berarti `tengah`, `perantara`, atau `pengantar`. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara (wasaa`il)
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan” (Azhar Arsyad,
2005:3). Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad,
2005:3) mengatakan bahwa, “Media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap”.
Pemerolehan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan
pengalaman sebelumnya. Menurut Bruner (dalam Azhar Arsyad, 2005:7) “ Ada tiga
tingkatan utama proses belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic)”.
Dengan demikian
media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu guru dalam pembelajaran
serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan (siswa).
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media pembelajaran dalam hal-hal tertentu
dapat mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika media
pembelajaran didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat
diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
2. Manfaat
Penggunaan Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien. Secara lebih khusus
manfaat media pembelajaran dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a.
Media dapat
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka)
b.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
c.
Penggunaan
media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik
d.
Menimbulkan
kegairahan belajar
e.
Interaksi
langsung antara anak didik dengan lingkungannya
3. Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak
sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling sederhana dan murah hingga
media yang berteknologi tinggi dan mahal harganya. Ada media yang dibuat sendiri oleh guru dan
ada pula media yang diproduksi oleh pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan
dan dapat dimanfaatkan langsung, ada pula media yang secara khusus sengaja
dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Menurut Seel dan Glasgow (dalam
Azhar Arsyad, 2005:33) media dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan
media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir dengan perincian sebagai
berikut:
1.
Pilihan Media
Tradisional yang terdiri dari :
a.
Visual diam
yang diproyeksikan (proyeksi opaque
/tak tembus pandang, proyeksi overhea,
slide, filmstrip)
b.
Visual yang
tak diproyeksiskan (gambar, poster, foto, charts,
grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu)
c.
Audio
(rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge)
d.
Penyajian
Multimedia (slide plus suara, multi –
image)
e.
Visual
dinamis yang diproyeksikan ( film, televisi, video)
f.
Cetak (buku
teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah
ilmiah, lembaran lepas/hand-out)
g.
Permainan
(teka-teki, simulasi, permainan papan)
h.
Realia
(model, specimen, manipulatif)
2.
Pilihan
Media Teknologi Mutakhir
a.
Media
berbasis telekomunikasi (telekonfren, kuliah jarak jauh)
b.
Media
berbasis mikroprosesor (Computer-assisted
instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc)
Comments :
Post a Comment